Banda Aceh – Poros Maritim Dunia berfokus mewujudkan Indonesia sebagai negara maritim yang besar, kuat, dan makmur melalui pengembalian identitas Indonesia sebagai bangsa maritim, pengamanan kepentingan dan keamanan maritim, memberdayakan potensi maritim untuk mewujudkan pemerataan ekonomi Indonesia.
Dalam rangka mendukung program unggulan nasional sebagai wujud mewujudkan cita Indonesia sebagai poros maritim dunia, BMKG berkomitmen untuk terus menciptakan langkah terobosan dan lompatan dengan berbagai inovasi dan juga membangun kolaborasi dengan berbagai instusi pusat maupun di daerah.
Sebagai tindak lanjut, kini BMKG dan Provinsi Aceh melalui Dinas Perhubungan dan Dinas Kelautan dan Perikanan terus bersinergi untuk kesejahteraan masyarakat.
Nasrol Adil, Koordinator BMKG Aceh menjelaskan sebagai bentuk sinergi tersebut, dalam waktu dekat BMKG akan mengadakan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) di Banda Aceh dan Sabang yang diharapkan mampu menambah pengetahuan dan semangat nelayan sehingga memaksimalkan hasil tangkapan, juga dilakukan pemasangan Maritime Automatic Weather Station (MAWS) sebagai alat pemantauan cuaca maritim di Pelabuhan Babon Aceh Barat, Ulee Lheu Banda Aceh, dan Kapal Aceh Hebat 2.
Turut pula hadir Eko Prasetyo Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Pusat Jakarta, “tidak hanya sebatas melaksanakan SLCN dan pemasangan MAWS, untuk memaksimalkan pelayanan cuaca maritim, BMKG telah membangun dan baru saja melaunching Sentra Informasi Cuaca Maritim yang berlokasi di Pelabuhan Ulee Lheu yang juga merupakan bentuk Kerjasama BMKG dengan pemerintah Aceh. Kita tidak bisa merubah gelombang atau merubah angin, tapi kita bisa merubah haluan kapal untk selamat dari gelombang dan angin ekstrem dengan informasi yang disiapkan bmkg”, imbuhnya. Tidak hanya sampai disitu, BMKG juga terus berekspansi semoga nantinya Sekolah Lapang Garam juga dapat segera dilaksanakan untuk membantu sentra produksi garam di Aceh, lanjutnya.
Mewakili provinsi Aceh, Kepala Bidang Pelayaran Dinas Perhubungan Aceh menyampaikan bahwa Provinsi Aceh melalui Dinas Perhubungan siap membantu mengoptimalkan terobosan dan inovasi BMKG di Aceh, baik penyelenggaraan SLCN maupun pemasangan MAWS yang direncanakan akan segera dipasang.
Turut hadir Kepala Bidang Perikanan Tangkap dan tim Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, “Ini merupakan yang sudah sangat ditunggu-tunggu, Dinas Kelautan dan Perikanan sangat nantinya SLCN tidak hanya dilaksanakan di banda aceh merata di seluruh Aceh.
Terkait Sekolah Lapang Garam, Aceh merupakan satu-satunya sentra garam di Sumatera, semoga sekolah lapang ini juga dapar segera dilaksanakan di aceh mengingat cuaca sangat berpengaruh terhadap produksi garam.
Selanjutnya, Koordinator Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheu Ismayadi menuturkan bahwa Sentra Informasi Maritim yang baru saja dibangun merupakan langkah yang sangat tepat, mengingat penyebrangan akan semakin ramai seiring dengan perkembangan Pelabuhan yang semakin maju.
Dalam berjalannya rapat, juga dihadiri oleh Kepala Stasiun Klimatologi Aceh Besar Wahyudin, Kepala Stasiun Meteorologi Sabang Wahyu, dan tim dari beberapa stakeholder terkait lainnya.
Discussion about this post