Banda Aceh – Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Rafli dapil I Aceh, melihat kondisi Investasi di Aceh, perlu adanya titik pokus dari Pemerintah Aceh, jangan hanya sibuk dengan kegiatan cerimonial- cerimonial yang tidak berujung, harus ada realisasi dari investasi yang sudah ada dan berjalan di Aceh, disela-sela santai dikediamannya.
Lebih baik pemerintah Aceh pokus kepada pengusaha lokal, Fasilitasi apa yang menjadi kendala selama ini, dan harus dipertanyakan sehingga ruang gerak investasi di Aceh cepat berjalan. Kata Rafli Kande kepada nukilan.id saat di wawancarai di kediaman lantai 2 Rumah Aspirasi Rafli, Lueng Bata.
Anggota DPR RI Fraksi PKS ini mengatakan, berbicara Investasi di Aceh dari dulu sampai sekarang banyak harapan yang di bangun dari waktu ke waktu, tidak ada kepastian kepada masyarakat dari setiap investor yang ingin ber investasi untuk Aceh,
“beri kepastian, supaya rakyat tidak putus asa atas harapan yang di munculkan”. Masyarakat jangan hanya mendengar kalimat-kalimat yang tidak ada subtansi. Sebut dia
Lanjut dia Rafli, saat ini harapan Investor untuk Aceh dari Negara Dubai Uni Emirat Arab(UEA), untuk Investasi dalam jangka waktu yang panjang, berharap dengan investasi ini banyak hal yang perlu di bangun, bukan hanya di bidang pariwisata tapi berharap ada harapan-harapan baru yang lain, sehingga rakyat tahu bahwa ada sumber daya alam yang bisa dikelola.
Dari anggaran dana Otonomi Khusus Rp 7,5 triliun di Aceh tidak seberapa di bandingkan dengan potensi lain yang harus dikelola oleh Pemerintah Aceh, maka perlu membangun komunikasi baik dengan para investor dari dunia luar, supaya seluruh potensi-potensi yang belum terlihat dan ter angkat ke bumi, bisa terlihat.
“jika Aceh ingin maju lebih cepat dan pesat, harus bisa mengelola Sumber Daya Alam sendiri, baik yang ada di atas dataran bumi maupun didalam perut bumi, itu harus di angkat keluar”. Ungkapnya
Jelas Rafli Kande dengan nama musisinya, Kita menginginkan Aceh harus berkembang pesat, sebagaimana Negara Qatar maju dalam beberapa waktu, hitungan tahun saja dan kenapa itu bisa,? karna mereka membangun sebuah sistem kemandirian daerah nya sendiri.
Sangat banyak potensi-potensi di Seluruh Aceh ini, seharusnya ini harus menjadi sebuah investasi yang ter Integrasi dan Sustainable, dan Negara Dubai yang nyatanya ingin ber investasi untuk Aceh menjadi sebagai pintu pembuka untuk mengembang kan investasi. Jelasnya
Dan Aceh juga mempunyai dari bidang dunia Retil yang bisa di kembangakan untuk di impor keluar Negeri, tinggal dari pemerintah Aceh mau atau tidaknya untuk dikelola.
“Oleh sebab itu, Aceh harus mempunyai kemampuan diplomasi untuk membangun komunikasi politik,
kalau komunikasi politik penuh wibawa yang di bangun, itu akan tertipu, tidak boleh seperti itu, generasi sekarang tidak ingin tertipu, generasi sekarang ialah generasi yang penuh dengan hitungan, ke hati-hatian dan harus penuh dengan prospek keberuntungan. Ungkapnya
Rafli mengatakan, Pemerintah Aceh harus terbuka kepada publik, apa kendala sehingga kurangnya investor asing untuk ber investasi di Aceh, diskusikan apa permasalahannya.
tidak ada yang perlu di tutupi kalau berbicara tentang Aceh, karna masyarakat Aceh adalah titisan darah yang me wakafkan ke iklasan, jangan ragu kalau berfikir tentang aceh secara lahir dan bathin Allah akan penuhi kebutuhan kita. Jelasnya
berbicara Aceh adalah hak publik, rakyat mempunyai hak untuk mendapatkan informasi seditel mungkin apapun yang dilakukan oleh pemerintah Aceh.
semua investor yang ingin ber investasi di Aceh pasti ingin untung bukan buntung, jadi perlu dari Pemerintah Aceh untuk membuat satu regulasi yang jelas dan terukur dengan sistematis, sehingga dari setiap investor yang sudah ada jangan keluar lagi, malah ber tambah negara asing yang ingin ber investasi. Impian Rafli kande dari komisi VI anggota DPR RI, harus ada investasi dari dunia ritel di Aceh selain dunia, tutupnya.
Discussion about this post