Banda Aceh – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Aceh menegasakan proses seleksi beasiswa Pemerintah Aceh sangat tranparan dan sesuai dengan prosedur.
Penegaskan itu disampaikan Kepala BPSDM Aceh Syaridin, S.Pd,. M.Pd yang menjelasakan terkait pemberitaan tentang BPSDM yang tidak transparan dalam pengumuman kelululan beasiswa.
Syaridin menjelakan jika banyak calon yang belum lulus itu karena yang mendafatar sangat banyak. Sementara kuota yang tersedia sangat sedikit sesuai dengan anggaran.
Ia mencontohkan untuk Strata 2 (S2) dalam Negeri, kuota yang tersedia hanya 20 orang, sedangkan yang mengikuti tes tulis hampir 2500 orang.
“Berbicara tidak transparan, BPSDM sudah berupaya melakukan dengan sebaik mungkin, mulai dari tahapan pendaftaran dibuka selama 2 bulan dan melakukan verifikasi sesuai persyaratan yang diumumkan,” ungkap Syaridin.
Sambung Syaridin yang lulus Administrasi melanjutkan ke tahapan tes tulis, karna melihat banyaknya yang mendaftar untuk S2 dalam Negeri dan berusaha untuk menambah kuota dengan menyesuaikan peruntukan anggaran.
“Proses pengumuman sedikit bergeser dari waktu yang ditentukan. Bagi peserta yang memenuhi urutan nilai dilanjutkan ke tahap tes wawancara sebanyak dua kali lipat dari kuota yang ditetapkan untuk masing masing jenis beasiswa,” ungkapnya.
Sementara tahapan wawancara rencana akan dilaksanakan tanggal 10 sampai 14 Agustus 2021 yang juga dilaksanakan secara online, dan hasil akhir yang akan ditetapkan sebagai calon penerima beasiswa tahun 2021 adalah setengah dari yang ikut tahapan wawancara untuk masing masing jenis beasiswa.
Kecuali untuk bantuan tugas penyelesaian akhir S2 dan S3 masing masing 30 dan 70 orang sesuai yang diumumkan pada awal pengumuman pendaftaran.
Kemudian, pihaknya selalu berusaha untuk yang terbaik, tetapi kuota beasiswa S2 dan S3 untuk dalam dan Luar Negeri sangat terbatas dan masih banyak yang belum bisa terpenuhi.
Selanjutnya untuk Diploma dan S1 Aceh Carong untuk anak miskin, yatim/ piatu dan korban konflik kuotanya lebih besar karena memang menjadi fokus Pemerintah Aceh dalam menyekolahkan anak-anak kurang mampu yang berprestasi
Discussion about this post