Aceh Besar – Kondisi dangkalnya muara Lamtengoeh dan lampanah Leungah sangat meresahkan nelayan, ketika terjadi air pasang surut nelayan tidak bisa keluar dan masuk muara untuk melaut. sehinga harus menambat sementara perahu di luar muara.
“Setiap pulang dari melaut dan ketika air pasang naik barulah bisa diambil kembali boatnya, begitu juga yang mau kelaut harus nunggu air pasang naik dulu agar bisa kembali melaut,” kata Rahmi Fajri Sekjen Gampong Development Institute (GDI )yang juga dewan penasehat kesatuan nelayan tradisional aceh besar (KNTI) kepada media ini, Sabtu 14 Agustus 2021.
Fajri meminta Pemerintah Kabupaten Aceh Besar maupun Dinas Kelautan Dan Perikanan Provinsi Aceh untuk meninjau lokasinya sehingga bisa di carikan solusinya untuk aktifitas para nelayan yang berada di Lhok Lamtengoh tersebut.
Tentu untuk mengeruk kembali muara/babah kuala yang dangkal ini sangat diperlukan perencanaan serta penganggaran, agar muara di lamteugoeh peukan bada bisa kembali di lalui oleh para nelayan, Tegasnya.
“saya juga berharap kepada anggota dewan baik provinsi maupun dewan kabupaten Aceh Besar untuk mendukung program-program kebutuhan nelayan dan pengerukan muara/babah kuala”.
Sebagaimana informasi yang kami dapat dilapangan dari 14 muara yang berada di Kabupaten Aceh Besar, ada muara Lamtengoeh Peukan Bada dan Muara Lampanah Leungah yang perlu segera dilakukan pengerukan, sehingga memudahkan nelayan kelaut dan cepat turun airnya ketika hujan lebat, tutupnya.
Discussion about this post