Aceh Besar- Sebuah potret tempat wisata wilayah Gampong Moen Ikeun, tempat wisata kawasan pulo kapuk Lhoknga, Aceh Besar, kondisi beberapa bangunan mulai dari mussala rusak berat, bangunan perosotan air terbengkalai dan MCK. Yang sedihnya bangunan mussala rusak berat yang dibangun dengan dana pemda Aceh Besar dan perosotan air juga dibangun dengan dana pemda tampak terpengkalai dan dibiarkan saja.
Pemantauan Media ini, Sabtu, 3 April 2021, dikawasan wisata berada sekitar 15 kilometer dari kota Banda Aceh dan 33 kilometer dari pusat pemerintahan Aceh Besar di Jantho. Bangunan rusak ini tidak dirawat sehingga dibiarkan terpengkalai. Sejumlah bangunan perosotan air, mussala dan MCK mulai rusak. Sarana perosotan air mulai dibangun tidak berfungsi sama sekali dan banyak besi-besi yang berkarat dibiarkan. Sehingga besi yang sudah berkarat ini bisa jatuh tertimpa warga apa bila dibiarkan terpengkalai.
Menurut T.Samsir, salah satu warga Moen Ikeun, bangunan perosotan air milik proyek dinas terkait Aceh Besar ini bisa disebut bangunan proyek asal-asal dibuat saja sama dengan bangunan proyek mubazir tidak bermanfaat bagi para wisatawan.
“Bangunan mussala yang sudah ambruk tidak dibisa gunakan untuk shalat, begitu juga MCK samping mussala yang rusak tidak terurus,” jelasnya.
Ia mengatakan bangunan perosotan air ini tidak pernah diresmikan oleh dinas terkait sepertinya proyek ini proyek siluman dibangun oleh pemerintah kabupaten Aceh Besar melalui dinas terkait di pulo kapuk. “Saya tidak tahu kenapa bangunan tempat wisata ini yang sudah dibangun dengan uang rakyat ratusan juta ini, sekarang dibiarkan terbengkalai,” tanya T. Samsir.
“Menurutnya, kawasan pulo kapuk perlu dibenahi kembali oleh dinas terkait dan perlu ditingkatkan sektor pariwisatanya agar pengunjung lokal dan asing tertarik dengan kawasan laut pulo kapuk lhoknga ini untuk PAD Aceh Besar,” pungkas T. Samsir.
Media ini menghubungi dinas terkait tidak Aceh Besar tidak diangkat saluler taleponnya.(D)
Discussion about this post