Banda Aceh – Anggota DPRK Banda Aceh Ismawardi angkat bicara terkait tanggapan sejumlah pihak yang menyudutkan Walikota Banda Aceh Aminullah Usman terkait kelanjutan pembangunan proyek IPAL di Gampong Pande.
Menurut Ismawardi, proyek Gampong pande itu telah dibahas oleh Pemerintah Kota Banda Aceh dan Kementerian PUPR sejak 2012, jauh sebelum Aminullah memimpin Kota Banda Aceh.
Hanya saja, dalam prosesnya baru mulai dijalankan pada 2015 dan pelaksanaannya pada 2016.
Kemudian, setelah Aminullah menjabat sebagai wli kota, tahun 2017 lalu, pembangunan IPAL dihentikan sementara bersama keluarnya kebijakan oleh dirinya, yang meminta pihak kontraktor dan kementerian untuk menunda sementara proyek tersebut dalam artian akan dilakukan survei.
Wali Kota Banda Aceh menghentikan sementara IPAL itu setelah diprotes warga. Pasalnya, lokasi proyek itu ternyata berada di situs bersejarah, seperti makam kuno ulama yang wafat di abad ke-16 hingga 18.
Saat itu, Walikota meminta pengkajian secara mendalam serta melibatkan semua elemen mulai dari pemerintahan, para warga setempat, Tim Arkeologi, TACB (Tim Ahli Cagar Budaya), BPCB (Badan Pelestarian Cagar Budaya) Aceh, Pewaris Kerajaan dan para tokoh masyarakat.
Survei pada awalnya dilakukan di atas tanah, sedangkan makam kuno yang ditemukan di kedalaman 7 meter. Pada saat digali ditemukan batu nisan.
Hasil penelitian dari Yayasan Warisan Aceh Nusantara (WANSA) yang di ketuai Dr. Husaini Ibrahim MA dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan secara bersama untuk kelanjutan pelaksanaan pekerjaan IPAL di gampong Jawa. WANSA melakukan pemetaan Zonasi terhadap situs-situs bersejarah yang terdapat d Gampong Pande dan Gampong Jawa.
Itu sebabnya, dia memastikan bahwa tidak benar, Wali Kota ingin merusak situs-situs sejarah, bahkan menyelamatkan dan melestarikan situs cagar budaya itu.
Dia pun meminta kepada pihak yang mendesak Pemerintah Kota Banda Aceh menghentikan Proyek pembangunan IPAl di Gampong Pande Kota Banda Aceh itu untuk melakukan survey langsung ke lokasi pembangunan IPAL.
“Buktikan, silahkan Survey ke Lokasi, jangan hanya melihat-lihat foto kiriman dan mendengar orang saja,” tegas Ismawardi.
Discussion about this post