Aceh Besar – Salsabila 14 tahun Siswi SMP Indrapuri, Aceh Besar anak dari keluarga kurang mampu asal Gampong Lamlepung ,Kecamatan Kuta Cot Glie, Kabupaten Aceh Besar yang divonis mengidap penyakit bocor jantung sejak hasil pemeriksaan dokter di Rumah sakit Zainal Abidin Banda Aceh enam bulan yang lalu dan membutuhkan uluran tangan dermawan.
Buah hati pasangan Abdullah dan Nurbarizah tersebut harus bolak-balik Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh untuk check up setiap dua pekan sekali atau dua kali dalam satu bulan.
“Seharusnya ini sudah yang ke sepuluh kalinya check up ke rumah sakit setelah pulang berobat di RSUZA Banda Aceh, tetapi karena kami keterbatasan biaya dengan ini kami dibawa lagi,” kata Abdullah di dampingi tetangga masyarakat setempat saat di wawancara wartawan KontrasAceh.Net.
Abdullah sudah tiga kali menunda check up Salsabila dari yang seharusnya dilakukan berdasarkan anjuran dokter, meski khawatir terhadap kondisi gadis yang masih duduk dibangku kelas dua sekolah SMP Indrapuri tetapi dia hanya bisa pasrah karena keterbatasan biaya.
Abdullah dan Nurbarizah memiliki delapan orang anak ini kesulitan memperoleh uang hingga lebih dari Rp 500 ribu setiap sekali jalan untuk biaya transportasi dan biaya pendamping saat anak keduanya itu dicheck up di RSUZA Banda Aceh, yang terkadang harus menunggu antrean. Meskipun untuk biaya check up ini gratis.
Karena itu orang tua Salsabila membutuhkan uluran tangan dermawan untuk biaya transportasi serta biaya jalan untuk bisa membawa anaknya secara rutin dan dia berharap Salsabila gadis remaja ini suatu saat akan sembuh serta dapat bermain seperti anak-anak lainnya.
Keluarga yang kurang mampu ini hanya melihat sibuah hatinya dengan sedih dan penuh berharap ada perhatian dari pemerintah setempat.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Besar asal dapil satu, Nabhani, S.Ikom sapaan Pak Bhen juga telah menjenguk Salsabila. Dia meminta para dermawan untuk ikut prihatin dan membantu pengobatan Salsabila.
Menurut Pak Bhen, pihak keluarga memang memiliki fasilitas jaminan pelayanan kesehatan dari BPJS. Namun, selama menjalani proses pengobatan, tentunya membutuhkan biaya.
“Mengingat kondisi ekonomi keluarga kurang mampu ini, tentunya uluran tangan dari para dermawan akan sangat membantu meringankan beban orangtua selama menjalani pengobatan Salsabila,” kata Pak Bhen.(D)
Discussion about this post