PEMENUHAN kebutuhan air bersih bagi warga menjadi salah satu prioritas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar.
Karena itu, Pemkab Aceh Besar siap meningkatkan kenerja perusahaan daerah air minum (PDAM) Mountala untuk membangun jaringan pipanisasi baru maupun penggantian instalasi lama yang sudah tidak layak.
Selain itu, Pemkab Aceh Besar juga mengupayakan sarana air bersih dibangun melalui skema program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) III kabupaten Aceh Besar.
Diketahui, program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) sudah dimulai sejak 2017, dan akan berakhir tahun ini. Perwakilan satuan kerja Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (PSPAM) Provinsi Aceh,
Program ini bakal menjangkau 15 titik desa di Aceh Besar. Untuk yang bersumber dari dana APBN, program ini menjangkau Kecamatan Indrapuri, meliputi Gampong Lingom, Cureh, Cot Kareung, Seureumo dan Reukih Keupula. Lalu di Kecamatan Seulimum, tepatnya di Gampong Bayu dan Ujong Masjid Lampanah.
Untuk Kuta Cot Glie, proyek tersebut berada di Gampong Leupung Baleu dan Banda Safa. Selain itu juga akan menjangkau Gampong Durung di Kecamatan Mesjid Raya serta Gampong Baet Meusago, Kecamatan Suka Makmur.
Sementara program yang bersumber dari dana APBK berada di Gampong Cot Madhi di Kecamatan Blang Bintang, lalu Gampong Selangai di Kecamatan Indrapuri, Gampong Tampok Jeurat Raya di Sukamakmur serta Gampong Barih Lhok di Kuta Cot Glie.
Pamsimas bertujuan meningkatkan jumlah fasilitas pada warga masyarakat yang kurang terlayani, termasuk masyarakat berpendapatan rendah di wilayah perdesaan dan peri-urban.
Mereka diharapkan dapat mengakses pelayanan air minum dan sanitasi yang berkelanjutan serta meningkatkan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat.
Penerapan program ini dalam rangka mendukung pencapaian target MDGs (sektor air minum dan sanitasi), melalui pengarusutamaan dan perluasan pendekatan pembangunan berbasis masyarakat.
Selah satunya yang dibangun di Gampong Layeun, Kecamatan Leupung, Aceh Besar.
Bupati Aceh Besar, Ir. H Mawardi Ali mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar mengapresiasi kerja keras dan serius dari Gampong Layeun maupun kelompok keswadayaan masyarakat (KKM) Tirta Layeun dan semua unsur terkait di Gampong, sehingga terwujud sarana pengelolaan air minum dan sanitasi bagi masyarakat.
Pernyataan tersebut disampaikan Mawardi Ali saat meresmikan pengelolaan air minum dan sanitasi berbasis Pamsimas di Gampong Layeun, Kecamatan Leupung beberapa waktu lalu.
Menurut Mawardi, Pemkab Aceh Besar sangat serius memperhatikan persoalan sanitasi dan air minum. Untuk itu, Bupati berharap, dengan tersedianya sarana penyediaan air minum dan satlnitasinini, dapat dijaga dengan baik dan dirawat, sehingga bisa dimanfaatkan dalam kanga waktu lama.
Dia menjelaskan, bahwa pemerintah hanya menyediakan anggaran, tetapi dikerjakan oleh masyarakat, tim KKM dan secara bersama-sama didukung masyarakat Gampong. “Dan Alhamdulillah, dengan skema Pamsimas ini, maka peresmiannya bisa terlaksana di hari yang berbahagia ini,” kata Mawardi Ali.
Bupati menjelaskan, program Pamsimas ini dilakukan untuk menjangkau ketersedian air terhadap 800 jiwa masyarakat Layeun yang selama ini tidak bisa menikmati air bersih yang layak.
Mawardi mengatakan sistem pengelolaan air bersih di Gampong Layeun sudah dipersiapkan sejak tahun 2012 dan pada tahun 2021 telah dapat diwujudkan. “Alhamdulillah sekarang sudah bisa dimanfaatkan masyarakat Layeun,” ucapnya.
Plt Geuchik Layeun : Terimaksih Pak Bupati, Kami Siap Menjaga!
Plt Geuchik Gampong Layeun, Ibnu Khatab mengaku siap menjaga dan memelihara aset tersebut. Dia juga mengucapkan rasa terimaksih pada Pemkab Aceh Besar, dan Satker pengembangan sarana pengelolaan air minum Balai Sarana Wilayah Aceh. Atas kerja keras keduanya, program air bersih di Gampong Layeun dapat terwujud.
Ibnu menceritakan, kondisi Gampong Layeun menjadi salah satu daerah yang sangat parah terkana tsunami 2024 silam. Akibatnya, seluruh fasilitas rusak termasuk sanitasi air bersih.
Selain itu, selama delapan tahun Gampong Layeun tidak bisa memanfaatkan sarana air bersih karena ketidak sediannya falitas. Namun, rasa penantian itu terjawab sudah setelah bantuan ini diresmikan.
Sebenarnya, fasilitas itu sudah sangat lama dinantikan 995 warga setempat. Dengan adanya air bersih, akan sangat berguna bagi mereka.
Keberadaan Pamsimas sangat dibutuhkan masyarakat di daerah pedesaan yang masih kekurangan air. Menurutnya, Program Pamsimas ini telah direncanakan beberapa tahun lalu, namun baru terlaksana pada Tahun 2020.
“Alhamdulillah dari upaya kita semua dan juga do’a anak yatim, fakir miskin, sehingga pada hari yang berbahagia ini apa yang dicita-citakan di Layeun untuk membutuhkan air bersih dan Alhamdulillah hari ini pak Bupati telah meresmikan Pamsimas Gampong Layeun. Semoga program mulia ini mendapat balasan pahala dari Allah Swt,” tegas Ibnu.
Dia juga berharap seluruh warga dapat memanfaatkan bantuan tersebut dan sama-sama menjaganya agar memberikan manfaat untuk selamanya.
“Dari upaya kita semua hari ini kami hanya sebagai penerima manfaat. Bantuan ini dari pemkab Aceh besar dan kami tidak sanggup membalasnya, hanya Allah yang bisa membalasnya,” harapnya.
Discussion about this post