Aceh Besar – Dinas Kesehatan Aceh Besar berjanji akan mengirim satu dokter umum ke Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) dalam kurun waktu satu kali dalam satu minggu, guna memberikan pelayanan kesehatan maksimal untuk masyarakat.
Pernyataan itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Aceh Besar, Anita, SKM,. M.Kes saat meresmikan PosKesDes Gampong Layeun, Kecamatan Leupung, Aceh Besar, Kamis, 27 Agustus 2020.
Dihadapan tokoh masyarakat dan warga setempat, Anita memaparkan bahwa Dinas Kesehatan Aceh Besar telah menempatkan 315 bidan pada 315 desa di seluruh Aceh Besar.
“Dari jumlah total 604 desa yang ada di Aceh Besar, 315 desa telah memiliki bidan yang stay 24 jam. Sehingga, bisa memberikan layanan kesehatan maksimal untuk warga,” harapnya.
Selain itu, Anita berharap dengan adanya PosKesDes dapat membantu dinas kesehatan, terutama bidan sebagai perpanjangan tangan dinas kesehatan yang tinggal 24 jam di desa dapat memberikan layanan kesehatan pada ibu hamil, ibu menyusui, dan pelayanan kesehatan anak.
“Termaksuk Posyandu juga bisa dilaksankan di PosKesDes,” ujarnya.
Sambung Anita, banyak layanan kesehatan yang bisa dilaksanakan jika bidannya 24 jam tinggal di desa. Dirinya mengaku sering di telpon oleh masyarakat, aparatur desa yang meminta menempatkan bidan di desa.
“Tapi bidan kan terbatas. Mungkin, dengan adanya pandemi Covid 19 kita akan memohon pada Pemkab Aceh Besar untuk menambah tenaga bidan,” harapnya.
Anita menyarakan agar aparatur desa dapat menganggarkan anggaran dari dana desa untuk mengkontrak bidan agar tinggal dan memberikan layanan kesehatan di desa.
“Mungkin kesedepan banyka tamatan bidan bisa dimanfaatkan oleh desa dengan dana desa, bisa dikontrakkan, bisa digunakan untuk kontrak bidan, kalau diharapkan dari dinas kesehatan tidak ada anggaran kan kita terbatas,” ujarnya.
Namun demikian, Anita berjanji akan terus berupaya memperjuangkan penambahan bidan baik melalui jalur penerimaan CPNS maupun bidan yang akan dikontrakkan guna ditempatkan diseluruh desa di Aceh Besar.
Khusus kepada warga desa Layeun, Anima meminta untuk memaksimalkan layanan pengobatan gratis yang ada di PosKesDes. Apalagi, layanan kesehatan gratis itu diberikan selama 24 jam.
“Kalau di desa lain pelayanan kesehatan gratis dilakukan sampai siang saja, tapi disini (desa Layeun) gratis 24 jam. Ini patut kita apresiasi program ini dan perlu dicontoh oleh desa lain di Aceh Besar,” harapnya.
Sebelumnya, Sekretaris Desa Layeun, Ibnu Khatab mengatakan program ini hasil musyawarah seluruh masyarakat yang menginginkan agar dana desa dinggarkan untuk pengobatan gratis. Terlebih, desa Layuen terletak jauh dari pusat kota sehingga harus memaksimalkan PosKesDes untuk memberikan layanan kesehatan kepada warga.
“Kita meminta dukungan penuh kepada Dinas Kesehatan Aceh Besar untuk membantu mengirimkan dokter umum minimal satu kali dalam satu minggu, sehingga layanan kesehatan di PosKesDes dapat maksimal,” harap Ibnu Khatab.
Discussion about this post