Banda Aceh – Sejumlah pedagang di Pasar Aceh, Kota Banda Aceh “menjerit” karena omset penjualannya turun drastis akibat merebaknya wabah covid 19 atau virus corona.
Pemilik usaha Tarina Jaya Mukena, Suryadi Yustar mengaku tempat usahanya yang berada di Pasar Aceh sangat sepi dari pengunjung. Dia menduga, masyarakat takut keluar rumah karena penyebaran wabah virus corona yang hingga kini belum berakhir.
“Ditambah lagi, daya beli masyarakat yang terus menurun akibat faktor ekonomi yang tidak menentu,” ungkap Suryadi pada media ini, Minggu, 17 Mei 2020.
Lanjut Suryadi, bila dibandingkan dengan Bulan Ramadhan tahun lalu, omset penjualan pakaian muslim miliknya itu turun hingga 80 persen. Memasuki awal Ramadhan tahun lalu, omset per hari berkisar antara Rp. 20 hingga Rp. 40 juta.
Memasuki 20 Ramdhan, omset penjualan berkisar Rp. 30 hingga Rp. 60 juta per hari, bahkan memasuki 10 akhir Ramdhan penjualannya mencapai Rp. 70 juta per hari.
“Dibandingkan sekarang, omsetnya hanya Rp. 4 hingga Rp. 6 juta per hari. Sejak ramainya pemberitaan corona ini banyak para pedagang mengeluhkan terjadinya penurunan. Saat ini, kami para pedagang khususnya di Pasar Aceh sangat merugi,” ucap pria kelahiran Sigli ini.
Menurutnya, pengeluaran dan pemasukan sudah tidak seimbang lagi. Terlebih, karena harus membayar sewa toko yang tidak turun, ditambah membayar gaji karyawan yang berjumlah tiga orang serta cicilan di bank. Sementara, omset penjualan turun 80 persen lebih,” ungkapnya.
Suryadi mengaku hanya pasrah dengan kondisi sulit seperti ini dan berharap semoga covid 19 ini cepat berlalu agar perekonomian masyarakat kembali normal.
“Biasanya kan, dalam bulan puasa menjelang lebaran itu omset penjualan tinggi, disinilah kita bias menyimpan uang untuk sewa toko dan membayar THR untuk Karyawan. Tahun ini, jangankan untuk bayar sewa toko, untuk kebutuhan sehari-hari saja sudah sulit,” ucapnya.
Pengakuan sama juga disampaikan Hendri, penjual barang mainan anak-anak itu juga mengaku omset penjualannya turun hingga 90 persen. Bila hari biasa sebelum ada wabah virus corona, omset penjualannya tiap hari mencapai Rp. 2 hingga Rp. 4 juta. Sementara, sekarang ini hanya laku Rp. 500 ribu.
“Biasanya juga di bulan puasa banya anak-anak beli mainan, kalai sekarang memang sangat sepi. Pas-pas untuk makan saja lah Bang,” kata Hendri menutup pembicaraanya dengan media ini.
Memang, pantauan KONTRAACEH.ID, di sejumlah pertokoan sekitar pasar Aceh, terlihat aktivitas pedagang lenggang, walaupun ada sejumlah warga yang terlihat lalu lalang saja.
Discussion about this post