Banda Aceh – Entah bermaksud menyindir Pemerintah Aceh karena gagal membangun rumah duafa di Aceh pada 2019 lalu, Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA), menyampaikan permohonan kepada Gubernur Jawa Tengah H. Ganjar Pranowo agar ikut membantu merealisasikan pembangunan rumah duafa untuk kaum tak mampu di tahun 2020 ini.
Surat tersebut diantar langsung Ketua YARA, Safaruddin, SH yang diterima oleh tata usaha Gubernur Jateng, Jawa Tengah, Adila, Kamis, 20 Februari 2020.
Dalam surat yang ditandatangani Ketua YARA, Safaruddin menyampaikan kepada Bapak Gubernur Jawa Tengah H. Ganjar Pranowo, bahwa menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh pada September 2019, Provinsi Aceh menempati posisi sebagai Provinsi termiskin di Sumatera dan urutan nomor 6 di Indonesia dengan jumlah penduduk miskin mencapai 810.000 orang atau 0,31% di bandingkan September 2018.
“Pada tahun 2019 pemerintah Aceh menunda pembangunan 1.100 unit rumah untuk dhuafa yang akan di bangun melalui Baitul Mal dengan dana dari infaq dan dana umat, dan di rencanakan akan di bangun pada tahun 2020 ini,”
“Namun, sampai saat ini belum ada tanda-tanda dari pemerinrah Aceh untuk melanjutkan pembangunan 1.100 unit tersebut. Oleh karena itu, kami memohon Gebernur Provinsi Jawa Tengah agar berkenan membantu pembangunan rumah bagi masyarakat Aceh yang telah di data untuk medapatkan bantuan rumah dhuafa di Baitulmal Aceh sejak tahun 2019 lalu,” tulis Safaruddin, Rabu, 19 Februari 2020.
Lanjut Safaruddin, karena saat ini rumah layak huni sebagaimana akan di bangun oleh pemerintah Aceh menjadi tempat yang sangat di harapkan oleh masyarakat yang prasejahtera di Aceh.
“Demikian permohonan ini kami sampaikan kepada Bapak Gubernur Jawa Tengah, atas perhatiannya dan perkenakan kami ucapkan terima kasih dan kami doakan semoga bapak menjadi Presiden Repbulik Indonesia kedepan,” demikian bunyi surat tersebut.
Discussion about this post